Desa Pulosari

Dampak yang signifikan kehadiran Sitim Informasi Desa bagi Desa Pulosari

Dalam edisi ini kami akan menceritakan beberapahasil yang kami dapatkan atau dammpak langsung yang kami dapatkan dengan hadirnya SID di Desa kami, Desa Pulosari memulai menerapkan aplikasi SID tepatnya pada tanggal 3 September 2015 hinga kini kurang lebih 8 bulan selama delapan bulan ini kami sudah merasakan banyak hal mulai penerapan surat menyurat yang cepat tepat dan akurat, kemudian Desa juga bisa memenuhi permintaan data dalam waktu cepat kami juga akan mencoba dalam menyikapi carut marut data social masyarakat melalui banyak program sosial seperti PKH,PBI, PSKS,dan yang terakhir yang masih hangat adalah KKS ini semua terjadi karena kurang siapnya pemeritah dalam persiapanan analisis data kependudukan yang proses pendataanya terkesan terburu buru dan asal jadihal ini yang membuat proses penyaluran akurasinya hanya 50% banyak yang menyimpang dari kreteria. SID memberikan Solusi melalui Analisis Kemiskinan Partisipaif yang melibatkan masyarakat, pemeritah Desa secara langsung dalam pengelolaan data.

INDIKATOR UNTUK MENGUKUR TINGKAT KEMISKINAN

(ANALISIS KEMISKINAN PARTISIPATIF)

Analisis kemiskinan Partisipatif bertujuan untuk melihat secara obyektip kondisi sosial ekonomi (tingkat kesejahteraan) masyarakat. Dengan diketahuinya kondisi riil tingkaat kesejahteraan masyarakat akan memberikan kemudahan bagi pemerintah desa, daerah maupun pemerintah pusat dalam menyalurkan dana dan bantuan program maupun kegiatan lain yang bertujuan untuk merningkatkan kesejahteraan masyarakat. Indikator kemiskinan  memengikuti susunan/ketentuan yang telah ada dan kesepakatan desa.

Bilangan Pembagi Tulis/isikan 100

PERTANYAAN    JAWABAN

1. Jenis lantai terluas bangunan tempat tinggal
2. Lantai Tanah
3. Lantai Semen/Tegel
4. Lantai Keramik
5. Jenis dinding bangunan tempat tinggal terbuat dari
6. Bambu/rumbia/kayu kualitas rendah
7. Sebagian tembok
8. Tembok
9. Tembok dikeramik / kayu berkualitas
10. Kepemilikan tanah pekarangan / rumah
11. bukan milik sendiri / sewa
12. milik orang tua
13. milik sendiri
14. Luas kepemilikan lahan pertanian (tegalan, sawah)
15. tidak memiliki lahan
16. memiliki seluas < 0,5 Ha
17. memiliki seluas 0,5 - 1 Ha
18. memiliki seluas > 1 Ha
19. Nilai kepemilikan sepeda motor
20. tidak memiliki sepeda motor
21. memiliki senilai < Rp 5 juta
22. memiliki senilai Rp 5 - 10 juta
23. memiliki senilai > Rp 10 juta
24. Nilai kepemilikan mobil
25. tidak memiliki mobil
26. memiliki senilai < Rp 20 juta
27. memiliki senilai Rp 20 - 50 juta
28. memiliki senilai > Rp 50 juta
29. Nilai kepemilikan ternak (sapi)
30. tidak memiliki sapi
31. memiliki senilai < Rp 5 juta
32. memiliki senilai Rp 5 - 10 juta
33. memiliki senilai > Rp 10 juta
34. Nilai kepemilikan ternah (kambing)
35. tidak memiliki kambing
36. memiliki senilai < Rp 500 ribu
37. memiliki senilai Rp 500 ribu - 1 juta
38. memiliki senilai > 1 juta
39. Nilai kepemilikan ternak (unggas)
40. tidak memiliki unggas
41. memiliki senilai < Rp 50 ribu
42. memiliki senilai Rp 50 - 100 ribu
43. memiliki senilai > Rp 100 ribu
44. Nilai kepemilikan tanaman keras bernilai ekonomis tinggi (jati, mahoni, dsb)
45. tidak memiliki tanaman keras
46. memiliki senilai < Rp 2 juta
47. memiliki senilai Rp 2 - 5 juta
48. memiliki senilai > Rp 5 juta
49. Nilai kepemilijan perhiasan
50. tidak memiliki perhiasan
51. memiliki senilai < Rp 500 ribu
52. memiliki senilai Rp 500 ribu - 2 juta
53. memiliki senilai > Rp 2 juta
54. Nilai kepemilikan tabungan
55. tidak memiliki tabungan
56. memiliki senilai < Rp 500 ribu
57. memiliki senilai Rp 500 ribu - 2 juta
58. memiliki senilai > Rp 2 juta
59. Kemampuan mengkonsumsi daging/ikan/telur/susu dalam 1 minggu untuk sekeluarga
60. tidak pernah
61. 1 kali
62. 2 kali atau lebih
63. Frekuensi membeli pakaian bagi seluruh anggota keluarga
64. belum tentu membeli dalam 1 tahun
65. membeli 1 kali dalam 1 tahun
66. membeli 2 kali dalam 1 tahun

                d membeli > 2 kali dalam 1 tahun

15. Keberadaan tanggungan anak sekolah
16. ada
17. tidak ada
18. Kemampuan menyekolahkan anak
19. tidak mampu
20. sampai tingkat SD
21. sampai tingkat SMP
22. sampai tingkat SMA - PT
23. Kepemilikan tempat atau fasilitas Mandi - Cuci - Kakus (MCK)
24. tidak memiliki
25. memiliki tidak memenuhi syarat
26. memiliki memenuhi syarat
27. Pilihan tindakan ketika ada anggota keluarga yang jatuh sakit
28. tidak memeriksakan
29. memeriksakan di fasilitas pemerintah (Pustu / Puskesmas / RSUD)
30. memeriksakan di RS / dokter swasta
31. tindakan lain
32. Jenis sumber air bersih untuk pemenuhan kebutuhan air bersih untuk makan, minum, MCK
33. umum (belik, telaga, dsb)
34. sumur sendiri (PAH) atau menyalur dari belik
35. PAM
36. Jumlah jiwa (termasuk Kepala Keluarga)
37. > 5 orang
38. 3 - 5 orang
39. 1 - 2 orang
40. Sumber penerangan rumah tangga
41. tidak memakai penerangan listrik
42. menggunakan penerangan listrik dengan cara "mbendheng"
43. menggunakan penerangan listrik dengan meteran sendiri
44. Penghasilan / pendapatan seluruh keluarga per bulan
45. < Rp 500 ribu
46. Rp 500 ribu - 1 juta
47. Rp 1 - 2 juta
48. > Rp 2 juta

ini adalah sebuah bukti bahwa kita selaku pemerintah Desa harus berani berbuat yang lebih dalam penerapan  Sistim Informasi Desa dengan harapan dalam waktu yang tidak lama kita berdaya dalam Data Desa sehinga Desa benar benar berdaulat. Banyak keuntungan lagi seperti makin banyak Desa yang datang untuk belajar bersama ke Desa kami,kunjungan pemerintah Kabupaten dan Bupati Jombang, prestasi lomba Desa dan masih banyak yang kita dapatkan ……Mari kita bangun Indonesia dari Desa…Jombang Sejahtera Untuk Semua…!