Desa Pulosari

Sedikit ulasan Latar Belakang munculnya SID di Desa Pulosari Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang.

Diawali dengan Inpres No 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-government, hampir setiap instansi pemerintahan yang ada di Indonesia menggunakan computer yang terintegrasi dengan internet.
Tak mau ketinggalan, desa juga berlomba-lomba untuk memperbaiki kualitas pelayanan public melalui e-government. Pemerintahan Desa merupakan bagian terkecil dari pemerintahan yang secara otonom menjadi pemberi layanan terakhir kepada masyarakat. Melalui otonomi desa, desa mempunyai hak istimewa yang terkait dengan alokasi desa, pemilihan kepala desa serta proses pembangunan desa. Otonomi desa dijalankan berdasarkan asal usul dan adat istiadat desa. Otonomi desa menurut Widjaja (2003: 165) adalah Otonomi yang asli, bulat, dan utuh serta bukan merupakan pemberian pemerintah, sebaliknya pemerintah berkewajiban menghormati otonomi asli yang dimiliki desa tersebut.
Kebijakan Desa Pulosari untuk menerapkan Sistem Informasi Desa berbasis website merupakan sebuah keputusan yang diambil oleh pemerintah desa dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Desa Pulosari merupakan Desa yang terletak kurang lebih delapan kilo meter dari Pemerintahan Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang. Letak Desa Pulosari jauh dari pusat kota dengan hasil unggulan padi, jagung, dan tebu. Selain itu, Desa Pulosari menyimpan banyak histories dari Kerajaan Majapahit, keindahan alam di Desa Pulosari juga masih sangat asri dan sangat potensial untuk daerah pengembangan wisata. Potensi yang beragam yang dimiliki Pulosari tersebut kurang dikenal masyarakat secara luas karena kurangnya penyediaan informasi. Saat ini memang sangat sulit untuk mendapat data desa yang benar-benar akurat dengan cara manual. Padahal data merupakan hal penting dalam penyediaan informasi agar menjadi tepat, dan berdaya guna. Jika data desa dapat dikelola dengan baik, maka akan menghasilkan sebuah informasi desa, data yang dimaksud adalah data tentang kependudukan, data keluarga, data potensi desa, dan data-data lain.
Mengacu pada Undang-Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa, Pulosari menerapkan Sistem Informasi Desa untuk mengembangkan potensi wilayahnya tersebut. Bukan hanya itu, Sistem Informasi Desa digunakan untuk proses surat administrasi desa dan pengelolaan data kependudukan. Sistem Informasi Desa yang biasa disingkat dengan SID adalah sistem olah data dan informasi yang dapat dikelola oleh pemerintah dan komunitas desa dalam dua ranah: yaitu offline dan online. Dimana disaat offline, aplikasi masih dapat digunakan dalam jaringan lokal oleh pemerintah desa dengan menginstal terlebih dahulu aplikasinya pada komputer server yang ada di kantor desa dan dioperasikan sebagai server. Sistem offline ini biasa digunakan dalam harian oleh aparatur. Kemudian database yang sudah diolah tadi, dapat diinput ke system online secara berkala, sehingga data akan menjadi valid. SID akan optimal jika terhubung ke internet sebagai sistem online berbasis web. Sedangkan, SID online akan otomatis berfungsi sebagai website desa. Website desa ini memiliki fungsi yang terbagi dalam dua bagian, yakni bagian depan (front-end) yang bisa diakses oleh publik dan bagian dalam (back-end) yang hanya bisa diakses oleh administrator sistem.
Penggunaan SID dapat meningkatkan peran dalam meningkatan pelayanan kepada masyarakat pada proses pengelolaan data dan dokumen kependudukan, pengaduan masyarakat melalui formulir online yang disediakan website desa, SMS Gateway, serta group komunikasi lain, pengelolaan informasi seperti website desa, melakukan pengawasan secara internal, melakukan sosialisasi suatu program kepada masyarakat, dan dapat juga melakukan konsultasi terhadap pengolahan data dan dokumen. Selain itu, penggunaan SID dapat mempercepat pekerjaan aparatur karena jika dilakukan secara manual akan memerlukan waktu yang lama, sedangkan dengan SID hanya beberapa menit saja dengan begitu dapat menghemat waktu dalam pekerjaan sehingga menjadi lebih efektif serta efisien. Dengan adanya SID, informasi menjadi terbuka dan lebih transparan karena dapat diakses oleh siapa saja terutama pada masyarakat local kemudian masyarakat umum, pihak swasta, Pemerintah Kabupaten atau Kota, serta pemangku kepentingan yang terkait dengan SID. SID dapat menguatkan dasar-dasar dalam merencanakan sebuah program serta dapat mempercepat pengambilan keputusan dalam membangun sebuah desa sehingga lebih tepat sasaran.
SID tidak hanya menyangkut tentang aplikasi saja, melainkan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan dan Sumber Daya Manusia. Sumber Daya Manusia menjadi sangat penting dalam pelaksanaan SID karena sebuah system tidak akan berjalan dengan tanpa Sumber Daya Manusia yang memadai. SID muncul dari gagasan bersama oleh berbagai komunitas. Berbagai SID berbasis website banyak ditawarkan dengan berbagai versi dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Aplikasi SID bersifat terbuka (free and open source software) sehingga siapa saja dapat memperoleh, menggunakan, memodifikasi dan menyebarluaskan secara bebas aplikasi tersebut dengan tujuan nonkomersial. Konsep SID pada Desa Pulosari sendiri di gagas oleh Lumbung Komunitas yang dikelola COMBINE Resource Institution yang diliris jauh sebelum ditetapkannya UU No 6 Tahun 2014 pasal 86 Tentang Sistem Informasi Desa.